Ya, Perusahaan teknology raksasa IPhone di kabarkan mengalami kerugian setelah mengeluarkan produk baru IPhone 17, kabarnya perusahaan ini mengalami kerugian karena minimnya inovasi pada unit tersebut sampai membuat investor besar kecewa berat, loh kenapa bisa, bukannya produk IPhone selalu menjadi produk nomor 1 setelah Samsung? hebatnya majalah thedigitalphotoworkshops.com, bisa mendapatkan berbagai informasi yang belum terbit dan bahkan sudah terangkum dan ter aktua, dan kita akan menjawab pertanyaan sahabat thedigitalphotoworkshops.com, jadi tetap pantau terus majalah terbaik dan ter aktual saat ini ya .
Kronologi yang terjadi tentang kerugian IPhone.
dari hasil masukan yang di terima majalah thedigitalphotoworkshops.com. IPhone tidak bisa memenuhi standrat dinamika inovasi yang umumnya untuk IPhone, bahkan ada beberapa komponen yang tertinggal sehingga di nilai tidak memberikan terobosan yang besar untuk produk digital yang sangat terkenal ini.
Dampak besar yang di buat oleh IPhone 17 setelah di rilis.
Dampak yang di berikan IPhone 17 sangatlah membuat para investor terkejut, bukan karena prestasi atau peminat nya, melainkan penurunan saham dan harga jual pasar yang sangat membuat para investor besar di perusahaan IPhone sangat kecewa.
IPhone 17 di anggap terlalu berlebihan dan terlalu mementingkan design.
Ke untungan yang harus di dapatkan kembali oleh perusahaan IPhone setelah alami kerugian.
Di rangkum dari majalah thedigitalphotoworkshops.com, total kerugian yang di tafsir adalah Rp seribu triliun lebih , yang artinya jika kita mengambil kesimpulan dari ke untungan produk 16promax adalah $14.7 miliar atau jika di rupiahkan sekitar 232.8 triliun, butuh waktu satu tahun untuk dapat mengembalikan kerugian itu, tapi semua bisa terjadi apalagi perusahaan IPhone sendiri sudah sangat terkenal bahkan di manca negara, yang artinya bisa saja perusahaan IPhone berhasil mengumpulkan kerugian itu kurang waktu satu tahun, kita doakan semoga IPhone tetap berjaya dan terus bersaing ya teman – teman, karena seperti yang kita tahu bisnis tidak la selalu mulus.